Walikota London, Boris Johnson, mengajak warga non-Muslim untuk berpuasa selama satu hari dalam bulan suci Ramadhan untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik atas tetangga Muslim mereka, Daily Mail melaporkan pada hari Jumat, 4 September lalu.
“Saya mendorong masyarakat, terutama selama bulan Ramadhan ini, untuk mencari tahu lebih jauh tentang Islam,” ujar Johnson dalam sebuah kunjungan ke Masjid London Timur dan London Muslim Centre.
“Tingkatkan pemahaman dan pembelajaran kita, bahkan berpuasalah selama satu hari dengan tetangga Muslimmu dan berbuka puasalah di Masjid setempat.”
Di bulan Ramadhan, Muslim yang telah dewasa, kecuali mereka yang sakit dan dalam perjalanan, menahan diri dari makan, minum, merokok, dan berhubungan suami istri mulai subuh hingga maghrib.
Sebagian besar mendedikasikan waktunya selama bulan suci untuk mendekatkan diri pada Allah dengan menahan diri, berbuat kebaikan, dan beribadah.
Sudah menjadi kebiasaan bagi kaum Muslim untuk menghabiskan sebagian harinya selama bulan Ramadhan dengan mempelajari kitab suci Al Qur’an.
Banyak pria yang melakukan i’tikaf (berdiam dan merenungkan diri) dalam 10 hari terakhir bulan Ramadhan di Masjid-masjid.
Johnson mengatakan bahwa memiliki pemahaman yang lebih baik tentang Muslim akan membantu menyingkirkan ide-ide negatif dan mengakhiri perbedaan dalam masyarakat.
“Saya akan sangat terkejut jika kalian tidak menemukan bahwa ternyata kita memiliki lebih banyak kesamaan daripada yang kita kira,” ujarnya.
Walikota London memuji peran Muslim dalam mengatasi “stereotype tradisional”.
“Apakah itu di dalam pentas teater, komedi, olahraga, musik, atau politik, kaum Muslim selalu bergulat dengan stereotype tradisional,” ujarnya.
“Mereka menunjukkan bahwa mereka adalah, dan ingin menjadi, bagian dari komunitas umum.”
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh pemerintah baru-baru ini juga telah menemukan bahwa sebuah arus negatif dan cerita yang tidak seimbang di media Inggris telah memberikan citra buruk bagi kaum Muslim dan keyakinan mereka dengan menggambarkan mereka sebagai musuh dalam selimut.
Muslim Inggris, diperkirakan berjumlah hampir dua juta, juga telah mendapat serangan penuh dari hukum anti teror sejak serangan tanggal 7 Juli.
Mereka telah berulangkali mengeluh diperlakukan buruk oleh kepolisian tanpa alasan yang jelas selain karena mereka adalah Muslim.
Walikota London juga memberikan penghormatan terhadap peran yang dimainkan oleh Muslim Inggris dalam membangun masyarakatnya.
“Warga Muslim adalah jantung dalam setiap aspek masyarakat,” ujar Johnson.
“Kontribusi mereka adalah sesuatu yang menguntungkan semua penduduk London.”
Dengan beragam profesi mulai dari polisi, dokter dan ilmuwan, Johnson menyerukan pada semua penduduk London untuk mempromosikan masyarakatnya.
“Polisi, dokter, ilmuwan, dan guru-guru Muslim adalah bagian penting dalam jalinan masyarakat London,” ujarnya.
“Sistem keuangan Islam juga berkontribusi terhadap perekonomian dengan mengubah cara orang London berinvestasi, menabung, meminjam, dan menggunakan uangnya.”
Johnson, yang merupakan penerus Ken Livingstone, salah satu politikus Inggris paling berwarna dan populer, yang terkenal dengan pembelaan kerasnya terhadap Muslim Inggris, juga memuji peran sosial Muslim.
“Terdapat banyak pelajaran berharga bahwa orang-orang dari semua latar belakang dapat belajar dari Islam,” ujarnya.
Ia mengatakan bahwa semua praktik-praktik Muslim yang baik tercerminkan dalam ajaran Ramadhan.
“Sepertinya pentingnya semangat kebersamaan, ikatan dalam keluarga, kasih sayang, dan membantu mereka yang kurang beruntung,” ujarnya.
“Semua itu tertanam dalam inti ajaran Ramadhan.”
http://kabarnet.wordpress.com/2009/09/06/walikota-london-menyeru-warga-non-muslim-berpuasa-ramadhan/
Diposting oleh
bertahan
di
09.25
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar