Didukung Penuh Iran, Venezuela Dirikan Desa Nuklir

|

Presiden Venezuela, mengatakan bahwa Iran tidak akan mundur selangkahpun dalam meneruskan rencananya untuk mengembangkan energi nuklir dengan tujuan damai.

“Kami meyakini bahwa Iran, seperti yang selama ini telah ditunjukkan, tidak akan mundur dari upayanya untuk mendapatkan sesuatu yang merupakan hak dasar masyarakat: yakni mendapatkan seluruh perlengkapan dan struktur agar dapat mempergunakan energi atom untuk tujuan-tujuan damai,” kata Chavez setelah tiba di ibukota Iran.

“Tidak ada satupun bukti yang menunjukkan bahwa Iran tengah membangun sebuah bom nuklir,” kata Chavez. “Tidak lama lagi, mereka (Barat) akan menuding kami yang berupaya untuk meracik bom atom di Venezuela,” tambahnya.

Iran selama ini selalu membantah tudingan-tudingan Barat yang mengatakan bahwa negara pimpinan Mahmud Ahmadinejad tersebut tengah mengembangkan senjata nuklir. Kubu Barat juga terus mendesak pelucutan senjata pemusnah massal dari muka bumi.

Dalam upaya terakhirnya untuk menyelesaikan isu nuklir, Iran akan mempresentasikan sebuah versi terbaru dari paket nuklir yang diajukan kepada negara-negara kekuatan dunia pada minggu depan. Teheran juga mengatakan bahwa pihaknya sudah siap untuk memulai pembicaraan yang baru dengan negara-negara Barat.

Venezuela juga mengatakan bahwa pemerintahnya bertujuan untuk membangun sebuah “desa nuklir” dengan bantuan Iran, dimana desa tersebut akan berlokasi di Venezuela.

Dalam kunjungannya yang ketujuh ke Iran, Chavez dijadwalkan untuk bertemu dengan presiden Iran, Mahmud Ahmadinejad, pada hari Sabtu malam.

Presiden Venezuela tersebut telah mengunjungi Libya, Algeria dan Syria sebelum datang ke Iran. Dia juga dijadwalkan untuk mengunjungi Belarusia, Rusia, Turkmenistan, dan Spanyol pasca kunjungan di Iran.

Tahun 2007, Presiden Hugo Chavez juga mempertahankan hak resmi Iran untuk mengembangkan kekuatan nuklir dengan tujuan-tujuan damai, Ia memperingatkan AS untuk tidak menyerang sekutu Venezuela di Timur Tengah tersebut.

Di bawah pemerintahan Chavez, Venezuela mempererat ikatan dengan Iran dan negara-negara lainnya yang berseberangan dengan Washington, termasuk Korea Utara dan Syria.

“Kami mendesak kekaisaran Amerika Utara (AS) untuk menghormati rakyat Iran dan seluruh masyarakat dunia,” kata Chavez kala itu dalam program Hello President, program resmi Chavez yang ditayangkan di televisi dan turut disiarkan oleh radio nasional.

“Satu-satunya negara yang telah mengembangkan bom atom dan dengan sengaja menjatuhkannya di tengah kerumunan orang banyak adalah kekaisaran Amerika Utara. Mereka seolah ingin mengajari orang lain, padahal mereka sendiri bahkan tidak punya moral.”

“Iran memiliki hak resmi untuk mengembangkan energi nuklir,” kata Chavez. Sebuah serangan militer terhadap Iran adalah sebuah kegilaan,” tambahnya. “Konsekuensi yang harus ditanggung amatlah buruk.”

Sebelumnya, Chavez juga pernah menyampaikan janji bahwa negaranya akan mendukung penuh Iran jika sampai diserang karena polemik nuklir Iran dengan Dewan Keamanan PBB.

“Iran tengah berada di bawah ancaman; sudah ada rencana-rencana untuk menginvasi Iran, semoga hal itu tidak terjadi, namun jika sampai itu terjadi, maka ketahuilah bahwa kami mendukung kalian,” kata Chavez kepada Presiden Mahmud Ahmadinejad dalam sebuah pertemuan kelompok 15 negara berkembang di Kuba, tahun 2006 silam.

Chavez mengatakan bahwa Venezuela tetap akan bersama Iran dalam menghadapi masa-masa krisis, seperti halnya ketika Venezuela tetap mendampingi Kuba ketika Fidel Castro menyerahkan tampuk kepemimpinan kepada saudaranya, Raul, sambil memulihkan diri dari operasi usus. “Jika kita tidak saling membela, maka tidak akan ada pihak lain yang melakukannya,” kata Chavez.

“Dalam skenario apapun, kami akan bersama kalian, seperti halnya yang kami lakukan bersama Kuba,” kata Chavez. “Jika AS menginvasi Kuba, maka pertumpahan darah akan terjadi, kami tidak akan membiarkan tentara kami berdiam diri jika bom-bom berjatuhan di Havana.
http://kabarnet.wordpress.com/2009/09/07/didukung-penuh-iran-venezuela-dirikan-desa-nuklir/

0 komentar: