Jakarta - Pemerintah berencana melarang penggunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yaitu premium untuk sepeda motor. Rencana ini dicibir Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) sebagai kebijakan yang konyol.
"Itu konyol. Seharusnya yang dilarang itu kendaraan roda empat karena itu kapasitas bensinnya lebih banyak," kata pengurus YLKI Tulus Abadi saat dihubungi detikcom, Rabu (26/5/2010).
Semestinya kalau memang roda dua dilarang pakai bensin bersubsidi atau premium, kendaraan pribadi roda empat dahulu yang dilarang.
"Kendaraan roda empat itu boros bensin. Secara ekonomi dia lebih banyak memakai bensin," imbuhnya.
Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Sumber Daya Energi dan Mineral, semestinya bisa bersikap adil.
"Yang jelas yang memakai motor itu secara pertimbangan ekonomi lebih rendah. Kalau itu diterapkan filosofinya apa? Masa kendaraan roda empat boleh memakai premium, itu konyol," tutupnya.
Larangan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yaitu premium untuk sepeda motor ini merupakan hasil kesepakatan dari pembicaraan ESDM dengan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI).
"Kita sudah bicara dengan AISI, kelihatannya sepeda motor tidak dapat (BBM bersubsidi)," ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM Evita Herawati Legowo di Kantor Kementerian ESDM, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta.
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=4226432
Diposting oleh
bertahan
di
22.30
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar