Remaja yang terlanjur kehilangan keperawanan akibat kebablasan dalam pacaran mengaku percuma menyesali peristiwa yang telah terjadi. Ibarat nasi sudah menjadi bubur.
Sayangnya, pengalaman seks menyimpang yang tidak semestinya meraka alami tidak membuatnya jera meski ketakutan akan hamil menghantui. Lagi-lagi aborsi dan permak selaput dara menjadi tumpuan harapan sekaligus solusi untuk mengatasi masalah itu.
Lalu apa pandangan dari pelajar yang masih melihat kontak alat kelamin di luar nikah masih dipandang sesuatu yang tabu.
"Kalau aku geli sih kalau ada yang begitu (ML). Seharusnya sih enggak boleh ya, harusnya yang udah dewasa. Pastinya merusak masa depan. Kan bakalan mempermalukan orangtua, diri sendiri jika hamil. Juga harus mengurus anak dan sekolahnya terganggu," beber Firda, pelajar kelas 7 di kawasan Jakarta Selatan.
Pelajar berumur 13 tahun ini berasumsi, mereka yang melakukan ML, karena rasa ingin tahu yang besar. "Banyaknya sih karena pengen tahu. Biasanya ngelakuinnya sama temen sebaya," terang Firda yang mengaku di sekolahnya pendidikan seks masih kurang.
"Kalau di sekolah aku yang pacaran banyak. Tapi sama sekolah dilarang pacaran. Aku sih pernah denger kalau banyak anak SMP yang sudah pada ML, tapi kalau di sekolah sendiri belum pernah dengar," imbuhnya.
Firda mengatakan, pergaulan anak-anak SMP sekarang sudah kelewat jauh padahal pengawasanya dari orangtua dan guru cukup ketat. Namun faktor anaknya sendiri yang juga menentukan. "Bandelnya anak SMP itu wajarnya narkoba sih. Lebih bahaya narkoba daripada seks, tapi mungkin dua-duanya sama-sama bahaya.
Sementara itu, Mita kelas 8 di sekolah yang sama mengungkapkan pendidikan seks di sekolah tidak ada. Masalahnya sekarang bisa cari di internet dan melihat-lihat video.
"Misalnya ada berita pemerkosaan itu juga berpengaruh mungkin jadi ingin memperkosa juga. Sekarang di bioskop kan juga ada adegan seks, jadi ya mau nggak mau melihat," ujar dia.
Harusnya, imbuh Mita, selagi masih SMP masih dikatakan wajarnya bila sebatas pacaran biasa." Pacaran juga untuk saling mendukung, bukan untuk melakukan itu (ML).
Senada diutarakan Sasha, pelajar SMP lainnya. "Aku sebagai umat Islam pegangan tangan aja kan bukan muhrimnya, apalagi berhubungan seks," tandasnya.
Menurutnya, mungkin yang sudah pernah ML itu kebanyakan nonton film porno dan mencoba melakukan itu karena penasaran.
"Karena remaja kan pengen tahu dan mungkin mereka ingin mencoba. Mungkin juga
karena nafsunya kali," katanya seraya mengutarakan bila pendidikan seks di sekolahnya masih kurang.
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=4223593
Diposting oleh
bertahan
di
23.33
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar